5 Langkah Optimalkan Twitter untuk Bisnis


Twitter sudah menjadi salah satu platform media sosial paling disukai dan memiliki ratusan juta pengguna di seluruh dunia. Bila kemudian Twitter dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis, tentu jadi hal lumrah dan potensial. Kekuatan 140 karakter tampaknya tidak bisa diremehkan. Sebelum Anda terjun lebih dalam, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat ingin mengandalkan Twitter untuk berbisnis:

1. Obyektif
Tak bisa dipungkiri, Twitter adalah alat untuk mencapai tujuan bisnis meskipun kedengarannya sederhana. Tanpa tujuan yang jelas, Twitter tidak ada gunanya. Jadi, sebelum Anda mendaftar sebuah account, tentukan lebih dulu tujuan bisnis dan kemudian sesuaikan profil perusahaan Anda.

2. Profile
Meski ada ungkapan “jangan lihat buku dari cover-nya”, tapi sebuah profil bisa menjadi daya tarik pertama bagi pelanggan. Buat profil yang mencerminkan perusahaan Anda. Pastikan untuk menyertakan lima elemen ini:

- Sertakan deskripsi profil yang jelas, langsung to the point
– Gambar background harus menunjukkan produk dan layanan
– Sertakan logo perusahaan sebagai gambar display
– Gunakan lokasi asli Anda
– Profil template harus menggunakan gambar berkualitas tinggi agar terkesan profesional.

3. Influencer
Temukan orang yang relevan dengan bisnis Anda dan kemudian rekrut mereka untuk menyebarkan berita, karena ini juga merupakan kunci keberhasilan Twitter. Influencer berperan menarik perhatian sehingga bisa membantu mendongkrak follower. Bisa berasal dari kalangan public figure atau selebtweet.

4. Jadilah Menarik
Pastikan Anda membuat konten menarik dan dibutuhkan follower di situs jejaring sosial ini, mulai dari memecahkan suatu masalah, mencari tahu kebutuhan follower dan memenuhi kebutuhan tersebut, hingga murah hati dengan retweet, sharing, dan favourite.

5. Tweet
Tidak masalah melakukan retweet informasi beberapa kali di Twitter. Pengguna tidak online sepanjang waktu dan feed bergerak sangat cepat. Karena konsisten mem-posting Tweet, kemungkinannya pengguna tidak bakal kelewat informasi apa pun. Anda bisa mengatur jadwal posting melalui aplikasi pengelolaan media sosial Bufferapp dan Hootsuite.

Fujitsu Temukan Teknologi Untuk Mendinginkan Suhu Smartphone



Setiap pengguna sudah pasti mengeluhkan smartphone dan tablet mereka yang cepat panas, akibat aktifitas browsing, bermain game ataupun menelpon. Hal tersebut memang dianggap normal oleh sebagian vendor, namun apakah ada solusi kedepan untuk mengatasinya.

Adalah sebuah perusahaan elektronik asal Jepang, Fujitsu yang telah memberikan solusi dengan mengembangkan sebuah pipa pendingin setipis 1 milimeter. Komponen ini diklaim yang digunakan oleh perangkat seperti sekecil ponsel atau tablet. Teknologi yang diperkenalkan pada ajang Semiconductor Thermal Measurement, Modeling and Management Symposium 31 (SEMI-THERM 31), di  San Jose, California ini dianggap sebagai jawaban untuk perangkat yang saat ini dianggap cepat panas pada saat penggunaan yang ekstrim.

Teknologi ini melibatkan sebuah pipa yang melingkar yang menempel pada sebuah perangkat smartphone seperti CPU. Pipa ini terdiri dari evaporator yang akan menyerap panas dari sumber panas dan pendingin yang mampu menghilang panas, dengan dua komponen dihubungkan pada pipa ke dalam lingkaran. Dari sana pipa akan memompa cairan sebagai pendingin. Sehingga panas yang ditimbulkan dari sumber panas akan menguap ke pendingin, dan energi yang masuk ke dalam pendingin akan menurunkan suhu. Hal ini didasarkan dari prinsip yang sama digunakan saat percikan air di trotoar untuk mengurangi panas.

Dengan teknologi ini maka komponen internal pada perangkat akan terhindar dari overheating yang menjadi masalah oleh sebagian vendor smartphone saat ini.
Fujitsu mengatakan bahwa teknologi yang direncanakan akan diimplementasikan pada tahun 2017 ini mengembangkannya dengan biaya yang murah untuk perangkat mobile. Dengan teknologi ini maka diharapkan tidak ada lagi masalah smartphone yang cepat panas seperti yang kita temui sekarang.

Tren Tukar Tambah: Jual BlackBerry, Beli Android


Selain berkutat seputar masalah harga, fenomena lain dalam transaksi hape pekan ini, yakni terkait persaingan antara Android dengan BlackBerry. Semenjak kehadiran produk Android, banyak pedagang yang memprediksi jika hape berbasis Android, bisa mengerogoti dominasi BlackBerry (BB), sebagai smartphone pilihan utama di Tanah Air. Prediksi banyak pedagang itu tidak jauh meleset.

Dominasi Android terhadap BlackBerry terus berlangsung hingga saat ini. Menariknya lagi, sekarang semakin banyak pengguna yang melakukan aksi tukar tambah BB dengan Android. Seperti yang dituturkan Ami pegawai Mega Celular, menurutnya dalam dua pekan terakhir cukup banyak konsumen melakukan aksi tuker tambah BB dengan Android.

“Kebanyakan yang ditukar adalah BB seri premium seperti tipe Dakota, Z10, serta Q10. Dana hasil menjualan BB itu, dijadikan modal untuk membeli Android, terutama di level menengah atas,” jelas pria yang mengelar dagangannya di kawasan Roxy Mas tersebut.

Fenomena tukar BB dengan Android juga terjadi di salah satu pusat belanja ponsel alternatif, yakni kawasan Pusat Grosir Cilitan. Menurut Zaki Pemilik Mulia Celular, aktivitas tersebut mulai marak sejak pergantian tahun, dan hingga saat ini masih cukup.

Sedikit berbeda dengan Roxy mas, di PGC kebanyakan BB yang ditukar tambah adalah seri kelas menengah. Seperti yang diungkapkan kembali oleh Zaki, kebanyakan BB yang ditukar oleh user adalah seri menengah diantaranya, Gemini, Davis, serta tipe Amstrong.

Di tempat yang sama, Alice pegawai Alia Celuluar, bercerita, aktivitas tukar tambah produk BB dengan produk Android, banyak didominasi kalangan anak muda. “BB yang ditukar kebanyakan tipe Gemini 3G, Davis, serta Amstrong. Sedangkan Android yang diincar kebanyakan produk global di rentang 1.5 juta ke bawah,” terangnya.

Bidik 7500 UKM, XL Incar 10 Miliar


Sebagai pelanggan selular, mungkin Anda pernah mendapat SMS blast mengenai suatu informasi yang kerap menghinggap ke ponsel ketika memasuki lokasi pusat perbelanjaan. Layanan dari operator itu biasanya dimanfaatkan oleh pelaku bisnis menengah untuk mempromosikan produknya. Di XL, layanan berupa SMS dan MMS itu dikelola oleh AdReach mobile advertising. Melalui program ‘UKM dalam Smartphone’ atau ‘SME Goes Mobile’, XL akan lebih serius menggarap pelaku usaha kecil menengah (UKM), dengan mengincar pendapatan Rp10 miliar di tahun 2015.

Target pendapatan itu diungkap Head of M-Advertising XL Axiata Herwinto Chandra Sutantyo di Lombok pada peresmian program ‘SME Goes Mobile’ di Desa Banyumulek, Lombok, Nusa Tenggara Barat (25/2/2015). Selama tahun 2014, tutur Herwinto, AdReach menyumbang pendapatan sebesar Rp3 miliar ke perusahaan. Menurutnya, pendapatan divisinya masih sangat kecil dan target tahun 2015 cukup realistis. Untuk itu, AdReach akan fokus kepada pengembangan UKM di nusantara, khususnya sektor industri kreatif dan pariwisata, yang langsung menyasar konsumen. Para UKM bisa memanfaatkan media digital dalam promosi produknya, mempromosikan ke pelanggan yang diinginkan di lokasi tertentu.

Diresmikan Agustus 2013, AdReach tercatat mampu menarik sekitar 2.588 UKM yang bergabung (per akhir 2014). Mayoritas, atau sekitar 55 persen’ UKM itu berasal dari wilayah timur. Tahun ini, Herwinto menargetkan bisa menggandeng 7500 UKM bisa bergabung dalam layanan XL.

AdReach XL menawarkan program ini dalam bentuk 3 paket, paket I seharga Rp500.000 ke 2.000 pelanggan, paket II seharga Rp1,5 juta kepada 6.250 pelanggan, dan paket III seharga Rp3 juta kepada 13.000 pelanggan.

Selain SMS dan MMS, pelanggan juga bisa memanfaatkan satu media penyampaian lagi, yang baru diluncurkan awal tahun 2015, yaitu melalui gambar berjalan di website. Cara pembayarannya juga kini lebih variatif. Selain melalui transfer antar bank, pelanggan bisa membayar melalui credit card, serta XL Tunai.

Carrier Billing Indosat di Play Store Layani 200 Ribu Transaksi


Jelang akhir tahun 2014 lalu Indosat menyediakan layanan potong pulsa (carrier billing) bagi pelanggannya yang ingin membeli aplikasi di Google Play Store.  Layanan ini dihadirkan untuk memfasilitasi pelanggan pengguna android yang enggan atau tidak mempunyai kartu kredit.

Sejak diluncurkan pertama kali hingga saat ini, menurut Adrian Prasanto, Division Head Corporate Communication Indosat, tercatat ada sekitar 200 ribu transaksi yang dilakukan oleh pelanggan Indosat dalam penggunaan layanan carrier billing ini.

“Aplikasi yang banyak dibeli pelanggan biasanya games dan in-app purchase,” ungkap Adrian. Lebih lanjut pria yang akrab dipanggil Pras ini menyampaikan bahwa hingga saat ini ada sekitar 100 ribu pelanggan Indosat yang sudah memanfaatkan layanan ini.

Layanan potong pulsa untuk membeli aplikasi di Google Play Store ini belakangan diikuti jejaknya oleh Telkomsel dengan menghadirkan layanan serupa.

Dibilang Bangkrut, Sony Klaim Jadi Nomor 2 di Indonesia


Sony sudah membantah dengan tegas jika vendor asal Jepang ini akan mundur dari bisnis ponsel. Bahkan untuk meyakinkan konsumen di Tanah Air, Sony baru saja merilis seri Xperia E4 di Indonesia.

Tidak cukup sampai di situ, Jason Smith, Head Market Sony Mobile Indonesia, juga kembali membantah jika Sony akan menghilang dari persaingan ponsel. ”Tidak ada niatan Sony untuk menjual apalagi mundur dari bisnis ponsel,” ucapnya.

Terkait kabar bahwa unit Xperia tak kunjung mendatangkan profit bagi Sony, Smith juga berkilah. Untuk Indonesia, ia mengklaim market share Xperia menduduki peringkat kedua terbesar. “Pasar Indonesia saat ini sangat stabil dan berkelanjutan. Indonesia sangat berarti bagi Sony,” kata dia.

Sejalan dengan itu, Manager Marketing Sony Mobile Indonesia Ika Paramita mengklaim penjualan Xperia terus meningkat. Bahkan, kehadiran smartphone murah yang berbasis Android One tak mempengaruhi penjualan Xperia.

“Kita selalu menyediakan smartphone yang menyasar semua kelas. Dari yang low-end sampai yang untuk kelas menengah atas. Makanya pengguna Xperia juga cakupannya luas. Adanya Android One tak memiliki pengaruh dalam penjualan perangkat kami,” Ika menjelaskan.

Ke depannya, kata Ika, Xperia bakal terus menelurkan produk-produk teranyar untuk menjawab kebutuhan semua lapisan masyarakat. “Kami akan terus mengembangkan pasar di Indonesia dengan strategi terukur,” pungkasnya.

CARI TAU Menjadi Gerbang Pelanggan Telkomsel Agar Lebih Melek Teknologi


Maraknya penggunaan smartphone di Indonesia ternyata tidak dibarengi dengan pertumbuhan pengguna layanan data. Pertumbuhan pengguna layanan data diketahui lebih rendah dari pertumbuhan smartphone.

Rendahnya pertumbuhan pengguna layanan data ini sebagian besar disebabkan karena minimnya pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan smartphone alias gaptek (gagap teknologi). Sehingga banyak masyarakat yang menggunakan smartphone tetapi hanya dipakai untuk layanan voice atau sms saja.

Untuk mengedukasi masyarakat mengenai penggunaan smartphone ini Telkomsel menghadirkan mobile site CariTAU (www.mobi.telkomsel.com/caritau). Ririn Widaryani, VP Prepaid dan Broadband Marketing Telkomsel mengatakan bahwa mobile site tersebut ditujukan bagi pelanggan baru Telkomsel yang menggunakan smartphone. “Mobile site ini akan tersedia pushlink di smartphone, jadi begitu pelanggan menyalakan smartphone barunya akan diarahkan ke mobile site tersebut,” jelasnya.

Dalam mengjadirkan program CARITAU ini Telkomsel bekerjasama dengan 17 principle ponsel yang ada di Indonesia sebagai kelanjutan dari program Telkomsel Android United (TAU). Telkomsel juga menyediakan paket internet CARITAU sebesar Rp30 Ribu yang dibundling dengan pembelian smartphone.

Di mobile site CARITAU ini pelanggan Telkomsel akan mendapat informasi mengenai manfaat intermet, smartphone populer, video tutorial, pengaturan internet, aplikasi teratas serta paket internet Telkomsel.