Menelisik Digital Way ala XL Axiata



PT XL Axiata Tbk (XL) sudah melangkahkan kakinya lebih jauh menghadapi era data di layanan seluler.

Dimulai pada 2011 dengan dibentuknya direktorat Digital Services dan pada 2015 anak usaha Axiata ini melakukan transformasi reorganisasi dengan mengangkat Dian Siswarini sebagai Wakil Presiden Direktur.

“Era data ini semua berubah. Tak bisa dilihat per sektor kala mengeluarkan layanan. Kita harus menjalankan pemasaran 360 derajat dengan melihat dari semua sisi agar tetap kompetitif,” ungkap Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi, belum lama ini.

Dijelaskannya, konsep helicopter view juga akan dijalankan kala ekspansi layanan di satu daerah dengan memahami kebutuhan dari pasar. “Bisa nanti tarif di satu area berbeda dengan lainnya, begitu juga penawarannya. Ini memang lebih berat, tetapi era data pelanggan lebih interaktif dan agresif,” katanya.

Digital Way
Wakil Presdir XL Axiata Dian Siswarini menambahkan perseroan telah memilih Digital Way untuk berkembang di era data.

“Saya akan membuat XL dalam Digital Way. Artinya penjualan akan e-sales, pemasaran akan e-marketing, purnajual akan e-care. Semuanya kita akan buat interaktif,” katanya.

Diungkapkannya, ada tiga fokus yang digarap perseroan dengan digital way. Pertama e-commerce dengan mengandalkan portal elevenia.

“Elevenia telah menembus posisi lima besar di pasar e-commerce nasional hanya dalam waktu tujuh bulan setelah diluncurkan. Sekarang kita fokus membangun ekosistemnya,” katanya.

Kedua, digtal payment dengan XL Tunai. “Produk ini sudah memiliki banyak mitra dan dikenal baik oleh kalangan perbankan. Mobile payment akan menjadi fokus untuk mempererat pelanggan di jaringan,” katanya.

Ketiga, Internet of Things (IoT). “Kita akan genjot layanan M2M dan cloud computing. Sebagai infrasttruktur, data center akan diperkuat. Pertumbuhan IoT akan eksponensial,” katanya.

Sebelumnya, dalam lansiran Business Insider  diperkirakan ada sebanyak 1,9 miliar perangkat terhubung ke internet saat ini  dan diperkirakan menjadi 9 miliar pada 2018.  Samsung Electronics mengklaim telah memiliki 665 juta produk IoT.

Perangkat pintar yang sudah tersedia saat ini adalah jam tangan, kacamata, lemari es, mesin cuci, microware, pendingin ruangan (AC), televisi (TV), pintu, lampu, mobil, hingga kereta bayi. Lembaga riset International Data Corporation (IDC) memperkirakan, nilai bisnis IoT pada 2020 bisa mencapai US$ 3 triliun.

Konten 4G
Ditambahkannya, mengingat XL telah menghadirkan 4G, maka rich content akan digenjot. XL menghadirkan 4G  pada 19 Desember 2014 di  Medan, Yogyakarta dan Bogor. Kabarnya, telah ada 10 ribu pelanggan 4G dikempitnya dengan komposisi  mayoritas Jakarta dan Medan, serta sisanya terbagi antara Yogyakarta dan Bogor.

“Konten yang ada sekarang masih tradisional. Era 4G itu akan banyak konten video. Kita akan coba dorong developer ke rich content,” katanya.

Menurutnya, ada beberapa strategi mendorong rich content. Pertama, XL hanya menjadi penyedia jaringan. Kedua, XL menjadi perantara untuk konten seperti yang dilakukan dengan XL Nonton. Ketiga, XL masuk sebagai production house dari konten. “Nanti kita lihat mana yang terbaik,” pungkasnya.

Sumber: http://www.indotelko.com/kanal?c=id&it=Menelisik-Digital-Way-ala-XL-Axiata

Artikel Terkait

Menelisik Digital Way ala XL Axiata
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email